Sebuah bra berteknologi tinggi di Amerika Serikat mampu mendiagnosis kanker payudara pada stadium awal dengan menggunakan kecerdasan artifisial.
Oleh Sophia Mor
Sebuah bra yang dapat mendeteksi kanker payudara, enam tahun sebelum mammogram normal dapat mendeteksinya, telah diciptakan di Amerika Serikat. Alat tersebut memberikan sebuah harapan bahwa penyakit tersebut disa dideteksi dan diobati pada tahap awal.
Alat tersebut, yang diciptakan oleh perusahaan AS, First Warning System, dimaksudkan untuk mendeteksi tumor pada stadium awal dan dirancang untuk digunakan oleh wanita disertai dengan pemeriksaan mandiri dan pemeriksaan standar kanker payudara.
Alat tersebut menggunakan dua bagian untuk mendeteksi kanker. Pertama, dengan alat sensor yang ditanamkan di dalam bra untuk mengukur perubahan temperatur payudara, yang disebabkan oleh pembuluh darah yang membesar yang berkaitan dengan risiko calon tumor.
Bagian kedua adalah sebuah perangkat lunak yang menggunakan pengenalan pola dan kecerdasan artifisial untuk mendeteksi perubahan di kulit payudara yang dapat mengindikasikan keberadaan sebuah tumor.
Pengembang alat tersebut mengatakan bahwa alat itu telah diuji coba untuk tingkat sensitivitas dan akurasi dalam tiga percobaan klinis terpisah yang melibatkan 650 peserta. Percobaan klinis final dikabarkan sedang berada di tahap perencanaan.
Diperkirakan alat dari First Warning System tersebut akan berada di pasar Eropa pada tahun depan dan akan dijual di AS pada 2014.
Satu juta wanita didiagnosis menderita kanker payudara setiap tahun di seluruh dunia. Diperkirakan, sekitar 400.000 dari wanita tersebut akan meninggal.
Diagnosis awal adalah kunci mengatasi kanker tersebut di stadium awal, tetapi tumor dapat terbentuk enam tahun sebelum mereka terdeteksi oleh mammogram normal. Alat tersebut diharapkan dapat membantu para pasien yang berpotensi terkena kanker.
Oleh Sophia Mor
Sebuah bra yang dapat mendeteksi kanker payudara, enam tahun sebelum mammogram normal dapat mendeteksinya, telah diciptakan di Amerika Serikat. Alat tersebut memberikan sebuah harapan bahwa penyakit tersebut disa dideteksi dan diobati pada tahap awal.
Alat tersebut, yang diciptakan oleh perusahaan AS, First Warning System, dimaksudkan untuk mendeteksi tumor pada stadium awal dan dirancang untuk digunakan oleh wanita disertai dengan pemeriksaan mandiri dan pemeriksaan standar kanker payudara.
Alat tersebut menggunakan dua bagian untuk mendeteksi kanker. Pertama, dengan alat sensor yang ditanamkan di dalam bra untuk mengukur perubahan temperatur payudara, yang disebabkan oleh pembuluh darah yang membesar yang berkaitan dengan risiko calon tumor.
Bagian kedua adalah sebuah perangkat lunak yang menggunakan pengenalan pola dan kecerdasan artifisial untuk mendeteksi perubahan di kulit payudara yang dapat mengindikasikan keberadaan sebuah tumor.
Pengembang alat tersebut mengatakan bahwa alat itu telah diuji coba untuk tingkat sensitivitas dan akurasi dalam tiga percobaan klinis terpisah yang melibatkan 650 peserta. Percobaan klinis final dikabarkan sedang berada di tahap perencanaan.
Diperkirakan alat dari First Warning System tersebut akan berada di pasar Eropa pada tahun depan dan akan dijual di AS pada 2014.
Satu juta wanita didiagnosis menderita kanker payudara setiap tahun di seluruh dunia. Diperkirakan, sekitar 400.000 dari wanita tersebut akan meninggal.
Diagnosis awal adalah kunci mengatasi kanker tersebut di stadium awal, tetapi tumor dapat terbentuk enam tahun sebelum mereka terdeteksi oleh mammogram normal. Alat tersebut diharapkan dapat membantu para pasien yang berpotensi terkena kanker.
No comments:
Post a Comment