Melenturkan rasa penat dan jengkel akibat mandeknya lalu lintas di seluruh jalur jalan ibukota, bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan main game. Perkembangan teknologi pun mendukungnya. Berbagai bentuk permainan bisa dilakukan di mana saja termasuk di dalam kendaraan.
Penyanyi jebolan Indonesian Idol, Gisel, termasuk di antara selebritas yang memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut untuk mengusir kepenatan. Dulu, ia pun pernah mencoba-coba main game saat berada di dalam mobil.
Ia memanfaatkan game-game di handphone. Pokoknya berbagai jenis game ia coba untuk mengatasi rasa jengah dihadang kemacetan ketika hendak syuting. Namun sekarang, tempatnya sudah bukan lagi di mobil untuk bermain game.
“Tapi sekarang aku nggak lagi mau main game di mobil, karena aku cepat sekali pusing. Pokoknya begitu selesai main, langsung pusing banget. Jadi kapok deh. Sekarang enggak mau coba-coba lagi,” ujarnya sembari terkekeh saat ditemui di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Kamis (6/9/2012).
Namun kerinduannya bermain game saat macet, kadang tak bisa ditepis. Jika macetnya total atau terhenti cukup lama, ia mulai memencet-mencet perangkat game di handphone.
Pacar Gading Marten ini mengaku tidak nyandu main game, tapi sering melakukannya semisal sedang menungggu Gading Marten syuting. “Kalau sedang nunggu antrean dokter, aku juga masih sempet-sempetin main game, biar nggak jenuh,” kata penyanyi yang bisa menyanyi dengan aliran musik apa saja saat pentas off air ini.
Soal jenis permainan yang biasa dilakukan, lagi-lagi dengan tertawa penyanyi bernama lengkap Gisella Anastasia ini berujar, ”Wow, kadang game masak-masakan, itu kan sederhana tapi asyik ya”.
Hanya saja jangan tanya saat di rumah, Gisel justru meninggalkan game sama sekali. Soalnya, gadis kelahiran Surabaya ini mengaku jarang di rumah. Praktis ketika di rumah ia memilih menghabiskan waktu untuk ngobrol bersama orangtuanya.
Lain lagi dengan Presenter TV, Augie Fantinus. Ia tidak terlalu suka main game online. “Saya lebih senang dengan permainan yang melibatkan gerak fisik secara langsung. Kalau yang online atau games yang ada di gadget kan cuma pakai jempol, saya kurang suka,” kata Augie.
Ia menyebut suka game X-Box yang menggunakan alat, Kinect. “Permainan ini menggunakan sensor. Misalkan kita pilih permainan tenis atau tinju, semua gerak yang akan terjadi di layar monitor adalah gerak nyata yang kita lakukan. Kita hanya memegang joystick yang ada sensornya dan berdiri di atas alas yang juga ada sensornya,” tutur Augie.
Dalam permainan ini, ia bisa sampai berkeringat bahkan merasa capek betulan. “Nggak tahu mengapa saya suka game yang ada gerak fisik. Mungkin karena saya anak zaman dulu. Kalau anak sekarang 'kan lebih senang main iPad, duduk dan diam saja, hanya jarinya yang gerak,” ujarnya.
Menurutnya, orang zaman dulu memilih permainan yang melibatkan dua sisi, otak dan fisik. Misalkan permainan petak umpet, benteng-bentengan. “Itu kan perlu stamina dan strategi supaya bisa menang. Nah, saya melihat X-box ini sebagai games yang zaman sekarang banget tapi idenya pengembangan dari permainan zaman dulu,” urainya.
Bukan berarti Augie punya perangkat X-Box sendiri. Ia masih numpang main di rumah sahabatnya. Walaupun di ponselnya banyak games, ia tidak terlalu tertarik. “Untuk mengatasi rasa jenuh, saya lebih senang mengolah video atau foto di ponsel. Seandainya main pun, paling games sepakbola atau Football Manager. Antara dua itu aja. Dan sampai hari ini saya belum tertarik untuk main online game, apalagi main poker,” ujarnya sembari tergelak.
Presenter yang suka berolahraga ini menilai positif banyaknya game sebagai hasil perkembangan teknologi. Bagus untuk penyegaran dan juga pembelajaran. Bagi orang dewasa, lanjutnya, games juga sering jadi solusi untuk mengisi waktu kosong. “Apalagi kalau di kantor lagi gak ada bos,” ujarnya tergelak.
Akan tetapi, tidak semua orang yang main online game bisa mendapatkan hal positif. “Malahan kebanyakan yang didapat cuma negatifnya. Misalnya permainan yang ngurusin tanaman atau binatang piaraan, itu kan bagus. Tapi banyak orang yang malah terjebak jadi lebih ngurusin tanaman atau binatang piaraan di games ketimbang pacarnya sendiri,” tandas Augie, lagi-lagi sembari tertawa. (Marmi Panti Hidayah/Iwan S.)
Penyanyi jebolan Indonesian Idol, Gisel, termasuk di antara selebritas yang memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut untuk mengusir kepenatan. Dulu, ia pun pernah mencoba-coba main game saat berada di dalam mobil.
Ia memanfaatkan game-game di handphone. Pokoknya berbagai jenis game ia coba untuk mengatasi rasa jengah dihadang kemacetan ketika hendak syuting. Namun sekarang, tempatnya sudah bukan lagi di mobil untuk bermain game.
“Tapi sekarang aku nggak lagi mau main game di mobil, karena aku cepat sekali pusing. Pokoknya begitu selesai main, langsung pusing banget. Jadi kapok deh. Sekarang enggak mau coba-coba lagi,” ujarnya sembari terkekeh saat ditemui di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Kamis (6/9/2012).
Namun kerinduannya bermain game saat macet, kadang tak bisa ditepis. Jika macetnya total atau terhenti cukup lama, ia mulai memencet-mencet perangkat game di handphone.
Pacar Gading Marten ini mengaku tidak nyandu main game, tapi sering melakukannya semisal sedang menungggu Gading Marten syuting. “Kalau sedang nunggu antrean dokter, aku juga masih sempet-sempetin main game, biar nggak jenuh,” kata penyanyi yang bisa menyanyi dengan aliran musik apa saja saat pentas off air ini.
Soal jenis permainan yang biasa dilakukan, lagi-lagi dengan tertawa penyanyi bernama lengkap Gisella Anastasia ini berujar, ”Wow, kadang game masak-masakan, itu kan sederhana tapi asyik ya”.
Hanya saja jangan tanya saat di rumah, Gisel justru meninggalkan game sama sekali. Soalnya, gadis kelahiran Surabaya ini mengaku jarang di rumah. Praktis ketika di rumah ia memilih menghabiskan waktu untuk ngobrol bersama orangtuanya.
Lain lagi dengan Presenter TV, Augie Fantinus. Ia tidak terlalu suka main game online. “Saya lebih senang dengan permainan yang melibatkan gerak fisik secara langsung. Kalau yang online atau games yang ada di gadget kan cuma pakai jempol, saya kurang suka,” kata Augie.
Ia menyebut suka game X-Box yang menggunakan alat, Kinect. “Permainan ini menggunakan sensor. Misalkan kita pilih permainan tenis atau tinju, semua gerak yang akan terjadi di layar monitor adalah gerak nyata yang kita lakukan. Kita hanya memegang joystick yang ada sensornya dan berdiri di atas alas yang juga ada sensornya,” tutur Augie.
Dalam permainan ini, ia bisa sampai berkeringat bahkan merasa capek betulan. “Nggak tahu mengapa saya suka game yang ada gerak fisik. Mungkin karena saya anak zaman dulu. Kalau anak sekarang 'kan lebih senang main iPad, duduk dan diam saja, hanya jarinya yang gerak,” ujarnya.
Menurutnya, orang zaman dulu memilih permainan yang melibatkan dua sisi, otak dan fisik. Misalkan permainan petak umpet, benteng-bentengan. “Itu kan perlu stamina dan strategi supaya bisa menang. Nah, saya melihat X-box ini sebagai games yang zaman sekarang banget tapi idenya pengembangan dari permainan zaman dulu,” urainya.
Bukan berarti Augie punya perangkat X-Box sendiri. Ia masih numpang main di rumah sahabatnya. Walaupun di ponselnya banyak games, ia tidak terlalu tertarik. “Untuk mengatasi rasa jenuh, saya lebih senang mengolah video atau foto di ponsel. Seandainya main pun, paling games sepakbola atau Football Manager. Antara dua itu aja. Dan sampai hari ini saya belum tertarik untuk main online game, apalagi main poker,” ujarnya sembari tergelak.
Presenter yang suka berolahraga ini menilai positif banyaknya game sebagai hasil perkembangan teknologi. Bagus untuk penyegaran dan juga pembelajaran. Bagi orang dewasa, lanjutnya, games juga sering jadi solusi untuk mengisi waktu kosong. “Apalagi kalau di kantor lagi gak ada bos,” ujarnya tergelak.
Akan tetapi, tidak semua orang yang main online game bisa mendapatkan hal positif. “Malahan kebanyakan yang didapat cuma negatifnya. Misalnya permainan yang ngurusin tanaman atau binatang piaraan, itu kan bagus. Tapi banyak orang yang malah terjebak jadi lebih ngurusin tanaman atau binatang piaraan di games ketimbang pacarnya sendiri,” tandas Augie, lagi-lagi sembari tertawa. (Marmi Panti Hidayah/Iwan S.)
No comments:
Post a Comment