Ranomi berhasil menjadi yang tercepat di nomor renang yang dianggap paling bergengsi, 100 meter gaya bebas. Hobinya berenang termotivasi dari idolanya Pieter van den Hoogenband dan Inge de Burijn yang pernah meraih 15 medali di Olimpiade 2000 dan 2004.
Namun usut punya usut, perenang muda berbakat dari Belanda ini memiliki nama berbau Jawa (Kromowidjojo). Nama itu diwariskan kakeknya yang merupakan seorang pekerja kontrak dari Jawa yang bermigrasi ke Suriname dan kemudian menetap di sana.
Ayah Ranomi yang merupakan keturunan kakeknya itu pindah ke Belanda, menikah dan memiliki anak Ramoni. Meski berhasil menjadi yang tercepat dan mendapatkan medali emas, Ramoni tetap masih belum puas. Ramoni berhasil memecahkan rekor di cabang renang Olimpiade dengan mencatatkan waktu 53.00 detik. “Lomba yang hebat, namun saya tidak puas dengan catatan waktu,” kata Ramoni.
Tapi Ramoni tetap senang karena pada akhirnya dia bisa mendapatkan apa yang ia dan negaranya cari di Olimpiade 2012. “Namun medali emas tetaplah medali emas dan saya memang mencari medali emas,” ungkap Ramoni. Sementara posisi tercepat kedua dengan catatan waktu 53.38 detik, diraih oleh Aliaksandra Herasimenia dari Belarusia.
Posisi ketiga dengan catatan waktu 53.44 detik, diraih oleh Tang Yi dari China. Untuk Indonesia sendiri saat ini medali Olimpiade London 2012 yang berhasil didapat berjumlah 2 medali (perunggu dan perak). Cabang bulutangkis yang jadi andalan pun harus gugur karena didiskualifikasi.
sumber
sumber
No comments:
Post a Comment